Dalam
artikel ini saya akan membahas tentang cara kerja baling baling helikopter.
Awal mula saya penasaran sama cara terbang helikopter,biar lebih akrab kata
“saya” diganti “ane” ya wkwk. Ane gk habis pikir helikopter bisa maju ato
mundur gitu padahal ane ngiranya ntuh baling baling Cuma bisa muter lawan arah
jarum jam gitu ternyata enggak gan . Mau tahu ? yuk baca dengan teliti biar
ilmunya meresap !
Helikopter
adalah jenis alat transportasi udara lain selain pesawat terbang.
Helikopter berasal dari bahasa yunani, yaitu Helix (spiral) dan Pteron
(sayap). Mulai dikenal pada tahun 1452-an oleh Leonardo da
Vinci. Helikopter termasuk jenis pesawat. Ada 3 jenis pesawat yaitu :
- Pesawat bersayap tetap (seperti pesawat terbang pada umumnya)
- Pesawat bersayap putar (helikopter)
- Pesawat hybrid (campuran dari cara kerja pesawat bersayap tetap dengan pesawat bersayap putar)
Dibandingkan dengan pesawat tetap macam Air Force One ,helikopter lebih
kompleks dan lebih mahal dan sulit dioperasikan (katanya) Kelemahan helikopter
adalah lambat ,daya jelajahnya pendek ,dan muatan yang terbatas. Kelebihannya :
helikopter mampu terbang mundur,ditempat,lepas landas secara vertikal,dan bisa
terbang dilokasi manapun . Oleh karena itu helikopter biasanya dipakai tim
penyelamat untuk menjangkau daerah yang sempit.
Cara Kerja
Helikopter
Helikopter
dapat terbang dikarenakan gaya angkat yang dihasilkan dari perputaran
baling-baling pada rotornya (mesin pemutar baling2 yang terdapat diatas
helikopter). Baling2 tersebut mengalirkan aliran udara dari atas ke bawah.
Aliran udara tersebut sangat deras sehingga mampu mengangkat helikopter yang
berbobot belasan ton.
Jika
pada pesawat terbang gaya angkat dihasilkan dari aliran udara yang melewati
sayapnya, maka pada helikopter, fungsi sayap tersebut diganti dengan
baling-baling yang berputar. Untuk mendapatkan gaya angkat, baling-baling rotor harus
diarahkan pada posisi tertentu sehingga dapat membentuk sudut datang yang
besar.
Penampang
baling2 lebih lebar di bagian atasnya, dengan bentuk seperti itu, udara yang
melewati bagian atas baling2 akan lebih cepat daripada di bagian bawah, tetapi
tekanannya kecil, dan sebaliknya, udara yang mengalir di bagian bawah baling2
memiliki kecepatan yang lebih kecil, tetapi tekanannya lebih besar, aliran
udara yang terjadi pada tiap baling2 menyebabkan terjadinya gaya angkat kecil,
tetapi dengan perputaran baling2 yang sangat cepat akan membentuk suatu
permukaan yang rata dan udara yang menekannya ke atas menimbukan tekanan besar
yang akhirnya menghasilkan gaya angkat yang besar pula.
Daya
angkat (lift) yang ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel
of attack) dan kecepatan baling-baling saat berputar.
Anti Torque
Perputaran
yang terjadi pada baling2 akan menimbulkan tenaga putar (torque) pada badan
helikopter, harus ada “penahan” agar badan helikopter tidak ikut berputar. Oleh
karena itu haru ada Anti Torque yang berguna untuk menghilangkan atau
menangkal efek putaran tersebut, gaya putarnya harus berlawanan dengan arah
gaya putar baling2 pada rotor utama. Jika gaya putar baling2 utama menghasilkan
gaya putar ke kanan, maka Anti Torque harus menghasilkan gaya ke kiri, begitu
juga sebaliknya.
Bagian Bagian Helikopter
1.
Tail Rotor
Terletak dibagain belakang helikopter, rotor ini adalah
rotor kecil yang berputar secara vertikal dan berfungsi untuk mebelokan
helikopter sesuai arah yang dinginkan dan juga sebagai Anti Torque.
2. Baling-baling rotor (rotor blade)
Helikopter
Pada helikopter, fungsi sayap digantikan dengan baling baling yang setiap baling balingnya meski berukuran lebih kecil dari sayap pesawat biasa, namun ketika diputar curvanya relatif sama dengan sayap pesawat. Untuk mendapatkan gaya angkat, baling-baling
rotor harus diarahkan pada posisi tertentu sehingga dapat membentuk sudut
datang yang besar. Prinsipnya sama dengan pesawat bersayap tetap, pada helikopter
ada dua gaya besar yang saling memberi pengaruh. Aliran udara yang bergerak ke
depan baling-baling menekan baling-baling sehingga bilah baling-baling
terdorong balik ke belakang menghasilkan suatu gaya angkat kecil. Tetapi ketika
aliran udara bergerak cepat melewati bagian atas dan bawah bilah-bilah
baling-baling, tekanan udara yang besar di antara baling-baling otomatis akan
mengembang ke seluruh permukaan yang bertekanan lebih rendah, menyebabkan
baling-baling terdorong ke atas dan helikopter pun terangkat. Yang perlu
diingat, meski bilah-bilah baling-baling itu hanya beberapa lembar, namun dalam
keadaan berputar cepat, ia akan membentuk suatu permukaan yang rata dan udara
yang menekannya ke atas menimbukan tekanan besar yang akhirnya menghasilkan
gaya angkat yang besar pula. Prinsip ini sama dengan fungsi propeler pada
pesawat bermesin turboprop dan sama pula dengan "kitiran/kincir" mainan anak-anak.
3. Sayap kecil pada helikopter
(Canard)
Beberapa
helikopter yang digunakan dalam perang, seperti “Mil Mi-24 Super Hind Mk III”
misalnya dilengkapi dengan sayap kecil yang disebut canard, fungsi pertamanya
untuk meringankan beban rotor utama dan yang kedua untuk meningkatkan laju
kecepatan dan memperpanjang jangkauan jelajah. Fungsi lain adalah sebagai gantungan
senjata, rudal dan lain-lainnya. Dengan menambahkan sayap pendek ini, maka
perbedaan fungsional antara pesawat tetap dengan helikopter menjadi samar.
Pesawat bersayap tetap juga ada yang mampu terbang-mendarat secara vertikal
(Vertical Take-off Landing/VTOL). Contohnya, Harrier dari jenis Sea Harrier
atau AV-8 Harrier.
. Canard pada helicopter “Mil
Mi-24 Super Hind Mk III”.
(Yang dibelakang itu Gan, bawahnya
Tail Rotor)
4.
Swash Plate
mempunyai dua bagian utama utama yaitu satu pelat yang
tetap (fixed) yaitu yang berwarna biru dan pelat yang berputar yang ber warna merah. Swash plate ini yang berfungsi untuk mengatur pergerakan pesawat dengan cara
mengatur sudut serang udara pada rotor blade. Ini yang menentukan arah gerak helikopter (kanan,kiri,maju,mundur)
Itu yang warna biru nanti bisa digerakkan atau
digoyang goyang gan dan sangat berpengaruh sama arah baling baling utama.
5.
Engine
Engine merupakan komponen utama dari sebuah helikopter yang
berfungsi menggerakkan semua mekanik yang ada dan tentunya memerlukan bahan
bakar untuk menjalankan mesin yang disuplai dari tangki bahan bakar yang berada
di bawah bagian belakang dari badan utama helikopter. Engine helikopter biasa
juga disebut dengan Engine Turboshaft.
Itu yang menurut ane paling vital dalam susunan
helikopter, sebenarnya masih banyak bagian bagiannya , tetapi di artikel ane
hanya mambahas tentang CARA KERJA BALING BALING HELIKOPTER . Jadi tetap baca ya
!
Kontrol
Baling Baling Rotor Pada Helikopter
Untuk mengoperasikan helikopter
itu ada alat kemudi yang biasa disebut collective pitch dan cyclic
pitch masing-masing berfungsi sebagai pengatur gaya angkat dan
pendorong helikopter untuk melaju ke depan. Begitu sederhana cara kerjanya,
tetapi mentransformasikannya dalam sebuah teknologi sungguh pekerjaan yang
sangat rumit.
. Kontrol pada helikopter.
Collective pitch merupakan
pengatur kemiringan semua rotor blade secara berbarengan yang dapat
menghasilkan gaya angkat secara vertikal. Cyclic pitch merupakan pengatur
kemiringan untuk masing-masing rotor blade pada setiap perputaran rotor. Hal
tersebut mempengaruhi gerakan berputar pesawat, menggerakan bagian depan
helikopter ke atas atau ke bawah atau memutar pesawat dari sisi ke sisi. Selain
itu terdapat differential collective pitch yang merupakan pengontrol yang
mempengaruhi gerakan helikopter ke kiri atau ke kanan. Differential collective
pitch memungkinkan salah satu pitch terangkat lebih tinggi dari collective
pitch lainnya. Hal ini meningkatkan perlawanan dan torsi yang lebih dalam satu
rotor dari pada rotor yang lainnya sehingga dapat memutar pesawat pada sumbu
vertikal.
. Collective pitch sebagai pengatur daya angkat
helikopter.
. Cyclic pitch sebagai pengatur
daya dorong helikopter.
Differential collective pitch sebagai pengatur
gerakan berputar pada sumbu vertikal.
. Lepeng blade pada posisi awal.
. Lempeng blade terangkat akibat
collective pitch berubah.
. Perubahan dari cyclic pitch
control.
nah Gan tadi pas diatas yang warna
biru goyangnya kaya gini Gan. Asoy kan wkwk
Kontrol putaran rotor blade helikopter
(control heading)
Pada
konfigurasi rotor, bukan hanya sekedar bisa berputar lalu terbang dan
mengambang. Sebab setiap
baling-baling yang diputar akan
selalu menimbulkan tenaga putaran yang disebut dengan istilah umum torque.
Untuk menghilangkan atau menangkal tenaga putar yang bisa menyebabkan badan
helikopter itu berputar, maka perlu dipasang antitorque. Ane jelasin lagi nih yang belum
ngerti Torque pas diatas
. Heading kontrol helikopter.
Antitorque ini dapat berupa tail
rotor atau rotor ekor yang dipasang pada ekor pesawat yang juga berfungsi
sebagai rudder. Konfigurasi ini dapat dilihat pada helikopter umumnya seperti
Bell-412, Bell-205 atau UH-1 Huey, atau NBO-105, dan AS-330 Puma atau AS-335
Super Puma, AH-64 APACHE atau Mi-25 HIND.
Contoh konfigurasi tail rotor pada Bell-205
dan Mi-25 HIND.
Selain menggunakan tail rotor, masih ada beberapa desain
yang lain. Misalnya yang menggunakan sistem tandem seperti yang digunakan pada
helikopter Boeing CH-47 Chinook atau CH-46 Sea Knight. Kedua rotor tersebut
yang bersama-sama berukuran besar masing-masing ditempatkan di depan dan di
belakang badan helikopter. Keduanya simetris namun memiliki putaran yang
berlawanan arah . Maksudnya untuk saling meniadakan efek putaran yang
ditimbulkan satu sama lain, intermesh dalam bahasa populernya.
sistem tandem pada helikopter CH-46 Sea Knight (kiri) dan V-12 (kanan).
Cara lain adalah dengan
konfigurasi egg-beater. Konfigurasi rancang bangun seperti ini digunakan pada
helikopter Ka-25 Kamov buatan Rusia atau Kaman HH-43 Husky. Kedua baling-baling
yang sama besarnya itu diletakkan dalam satu poros, terpisah satu sama lain dimana
yang satu diletakkan diatas rotor lainnya. Keduanya berputar berlawanan arah.
Maksudnya untuk menghilangkan efek putaran atau torque.
. Contoh konfigurasi egg-beater
pada Ka-25 Kamov (kiri) dan Kaman HH-43 Husky (kanan).
Selain ketiga cara di atas, dibuat juga konfigurasi tanpa rotor ekor. Helikopter ini disebut NOTAR (No Tail Rotor) ini memiliki sistem yang sedikit berbeda dengan sistem yang ada, di mana memanfaatkan semburan gas panas dari mesin utama yang disalurkan melalui tabung ekor. Contohnya adalah helikopter MD-902 Explorer.
. Diagram dari sistem NOTAR.
Contoh helikopter dengan sistem
NOTAR (MD-902 Explorer).
Masih kurang ngerti Gan? wkwk gak papa Gan namanya juga
belajar . Ane juga awalnya susah ngertinya dan akhirnya setelah liat yusup eh
youtube ane lumayan paham Gan makanya liat video ini Gan biar tambah mudeng !
by: raka
Agar bisa maju dan mundur itu bagaimana gan.?
BalasHapusbaling2 heli copter itu mesti gimna.mainan ank sy kok ga naik2
BalasHapusbaling2 heli copter itu mesti gimna.mainan ank sy kok ga naik2
BalasHapusbahan buat baling baling helikopter dari apa ya ..apa bisa buat sendiri.
BalasHapusHelikopter membutuhkan 2 bilah baling baling agar dapat terbang dengan seimbang.Bagaimaba jika helikopter hanya memiliki 1 bilah baling baling?
BalasHapusApa ada yg jual komponen baling-baling kalau ada mohon di bantu utk alamat dan harganya.trimakasih.
BalasHapusKlo heli notar biar berputar 360° gmna itu caranya gan??
BalasHapusKlo heli notar biar berputar 360° gmna itu caranya gan??
BalasHapus